Rabu, 10 Maret 2010

SWITZ~Short Cake Story~

Bermula saat Mivta tau kalo Deasy masih hidup..
Sepertinya Mivta jadi lebih semangat menjalani hari-harinya walaupun Deasy masih gak ngefek ma Mivta..

Skateboardnya Sayap hilang dan setelah dicari-cari oleh Sayap dan Mivta skateboardnya udah hancur dan tidak tau kenapa Deasy malah menganggap Mivta pelakunya..

Atteha yang tau kalo skateboardnya Sayap rusak mencoba membantu memperbaikinya tapi itu semata-mata demi Mivta supaya Mivta tidak disalahkan..

Memang bentuknya kembali seperti semula setelah dicoba beberapa kali, tapi fungsinya..?

Tetap gak bisa dipake buat terbang..
Karena itulah Deasy tetap menyalahkan Mivta karena Deasy yakin Mivta tidak suka melihat dia ma Sayap barengan..

Seiring perkembangan cerita, Mivta menganggap Sayap itu sebenarnya suka ma Deasy tapi gak enak ma Mivta..karena itulah Mivta jadi agak gak fren ma Sayap..
Padahal Sayap bener-bener gak tau apa-apa..
Dia hanya menganggap Deasy itu cuma temannya..

Mivta yang tau dirinya jadi kambing hitam berusaha mencari pelaku yang merusak skteboard Sayap..

Sayap meyakinkan Mivta kalo Sayap percaya Mivta tidak mungkin melakukan itu pada dirinya..

Jumat, 12 Februari 2010

IMAN DAN ILMU

Apa sebenarnya hubungan antara Iman dan Ilmu?


Iman tanpa ilmu itu tidak ada manfaatnya.
Misalnya kita beribadah setiap hari. Tapi kita tidak tahu ilmunya. Maka dalam hal ini, apa yang kita kerjakan akan sia-sia di mata Allah.
Misalnya kita sholat tapi tak tahu bacaannya. ( kecuali yang belum baligh dan orang yang baru masuk Islam )
Kita bisa bacaan-bacaan sholat tapi tak tahu rukun sholat maka sholat itu tidak sah dan akan sia-sia.

Begitu juga dengan ilmu. Ilmu tanpa dilandasi keimanan hanya akan membuat kekacauan di dunia ini.
Seperti halnya yang pernah kita dengar tentang bom bali. Mereka yang punya ilmu merakit bom menyalahgunakan kepandaian mereka untuk hal yang merusak. Itu disebabkan karena iman mereka yang belum kuat (atau terlalu kuat??^^').
Seharusnya, jika iman mereka kuat, mereka tidak akan melakukan hal itu. Karena pastinya mereka tahu bahwa apa yang mereka lakukan itu dapat merugikan orang lain dan bahkan negara.
Bukan hanya itu, bahkan agama Islam juga dipersalahkan atas hal itu karena mereka mengatas namakan "Jihad".
Padahal, jika mereka dapat menyadari, mereka itu telah membuat suatu kesalahan.
Mereka mungkin berpikir bahwa dengan mengebom mereka dapat menyelesaikan masalah mereka, padahal itu malah menjadi tambah rumit urusannya.
Jika mereka memang mempunyai ilmu dan juga beriman, mestinya mereka tidak menggunakan cara yang kasar. Tapi pakai cara yang halus, karena Islam tidak pernah mengajarkan cara kasar untuk menyelesaikan suatu permasalahan (kecuali jika memang sudah kelewatan?).


Iman dan Ilmu itu bagaikan bulan dan bintang yang selalu muncul bersama pada malam hari dan saling menerangi.
Sinar mereka tak pernah redup (meski pada kenyataannya tanpa matahari bulan tak dapat bersinar, sedangkan bintang sendiri jika sudah habis masanya,maka mereka akan meledak dan kehilangan cahayanya. .^_^? Tapi hanya bulan dan bintang saja yang dapat menyinari gelapnya malam.)
Iman dan Ilmu tak dapat dipisahkan. Karena jika salah satunya tidak ada, maka apa yang kita lakukan semuanya sia-sia di mata Allah.


Jadi,tetap tuntut ilmu setinggi langit dan juga perkuat diri dengan keimanan yang kokoh.

GANBATTE!!

Rabu, 03 Februari 2010

Yakumo said : " Ditolong banyak orang itu...
Karena kau sudah melakukan sesuatu sehingga kau layak mendapatkannya.
Sepertinya kau nggak terlalu positif memandang dirimu sendiri...
Tapi ada hal-hal yang hanya bisa kau lakukan.
Kurasa,sebaiknya kau lebih percaya diri.
Nggak ada salahnya kau tetap apa adanya seperti sekarang ini."
Tanizaki said : "Memang tak terlihat, tapi keberadaan mereka tak bisa diingkari.
Kenyataan yang tak dipahami memang tak ingin diakui !"

Ogasawara said : " Manusia memang cuma mengakui kenyataan yang pernah mereka alami.
Tapi kalau sudah mengalaminya... Manusia mudah sekali mengubah kenyataan menjadi fiksi."
Kaori said : " Kenapa jadi berpikir begitu? Walau kau tak ingin aku ada, aku sudah terlanjur ada.
Sekalipun kau melenyapkanku di sini, pasti akan ada lagi sosok yang kauanggap menghalangimu.
Kau mau terus menyingkirkan mereka?
Aku kenal orang yang dulu melakukan itu. Tapi pada akirnya, yang tersisa hanyalah penyesalan."

Shinku's mother said : " Tapi, terus bertahan adalah hal yang sungguh berat.
Usai bekerja keras, pastikan kau mengistirahatkan diri.
Dalam kesulitan, pasti ada hal positif."
Shinra said : " Yang namanya hal atau benda yang berharga itu, kebanyakan hilang sebelum kita menyadari nilainya. Dan bahkan tidak menyadari 'kehilangan' nya..."

Seorang politikus pernah berkata "Memulai perang itu mudah, tapi mengakirinya yang sulit".
Seperti ucapannya, beberapa puluh tahun setelah perang berakhir, masih sering ditemukan ranjau atau peluru yang terkubur di sana-sini. Batas wilayah yang terlahir karena perang kembali melahirkan perang yang lain. Sejarah manusia yang tertulis di dalam buku pun dipenuhi api perselisihan.
Perang tak pernah berakhir.

Shinra said : " Dulu, waktu aku berjalan di pantai bersama ibu... Aku memungut banyak kerang yang bagus.
Waktu itu ibu bilang begini "Kalau ada 3 orang yang menemukan kerang kemudian mengumpulkannya", "orang yang diberi tahu ada kerang" dan "orang yang tidak melihat kerang"...
Ketiganya pasti akan menyatakan bahwa "Aku tahu ada kerang di pantai". Tapi, siapakah dari ketiga orang itu yang benar-benar bisa melihat keindahan kerang itu?"

Senin, 01 Februari 2010

KAMI INGIN KULIAH

Menuntut ilmu adalah suatu hal untuk mencari kesejahteraan di dunia dan di akhirat. Apalah arti seseorang tanpa ilmu! Terkadang, orang yang berilmu itu lebih dibutuhkan oleh masyarakat. Begitu juga dalam hal ibadah.
Apalah arti Iman tanpa ilmu. Pada kenyataannya, iman tidak dapat dipisahkan dari ilmu. Mereka bagaikan Bulan dan Bintang. Karena beriman tanpa ilmu itu sia-sia. Dan ilmu tanpa iman itu juga tidak ada artinya.

Untuk mendapatkan ilmu salah satu jalannya adalah dengan sekolah. Kami juga mengalami hal itu. Kami mendapat ilmu pertama kali yaitu dari orang tua kami. Saat kami berusia lima tahun kami belajar atau mendapatkan ilmu di Taman Kanak-Kanak (TK). Setelah lulus dari TK kami melanjutkan belajar di sekolah Dasar (SD). Dari umur 6 sampai 12 tahun. Satalah lulus kami melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs) dalam usia 12 sampai 15 tahun. Di SMP kami mengalami pertumbuhan dari anak-anak menjadi puber sekaligus ABG. Saat selesai dari SMP,kami pun terus menuntut ilmu di sekolah atau pun di masyarakat.
Setelah lulus dari SMP kami melanjutkan di Sekolah Menengh Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA).
Seperti sekarang ini kami sekolah di MAN 2 Wates. SMA adalah masa dari ABG menjadi remaja.
Walaupun sudah sekolah di MAN, rasanya kami belum puas dan ingin melanjutkan ke perguruan tinggi atau sering disebut kuliah..
Jika Allah menghendaki besuk setelah lulus dari MAN kami akan kuliah.


GANBATTE!!